Di bangku kayu yang lusuh
engkau mendudukkanku sembari menggayuh sepedamu
hingga di saat matahari hendak terbenam
semangatmu tak jua luntur
senyum senantiasa terpancar di wajahmu
terlihat betapa sucinya sebuah ketulusan sejati
wajah itu hanyalah ada pada wajahmu
yang tak pernah terlihat mengeluh
meski keringatmu telah mengalir hingga dagumu
Kau bernyanyi untuk ku
sedari kecil kau timang diriku
pelukan hangatmu tak kan pernah tergantikan
ku masih ingat
hingga saat inilah aku sangat merindukannya
lagi.. dan mungkin akan selamanya merindu
Ku tak tahu ternyata sekarang ku telah dewasa
telah jauh berkelana melintasi bukit dan lautan
hingga ketika untaian kata ini ku tuliskan
ku semakin luruh dengan kesedihan
di antara kenyataan bahwa kau telah jauh nun disana
Ibu, kau adalah manusia yang istimewa bagiku
tiada kata yang pandai ku rangkai demi menggambarkan ketulusan cintamu
ku tak punya daya membalas segala jasa-jasamu
hingga detik ini emosi jiwa pun tak pernah mampu ku redam
ketika ku teringat dirimu
Ibu, ku ingin selalu berada dekat disisimu
hingga aku sanggup mendampingimu selamanya
ku pasti akan senantiasa melakukannya untukmu
karena ku pikir, engkaulah orang yang paling mencintaiku
Ibu, aku rindu.
pasti..
LikeLike
Nice…
Dan kerinduan ibu pada anaknya pasti lebih besar lagi…
LikeLike
@rizky..domo arigato. 🙂
@dvi: wah..bener juga yak. baru nyadar..wkwkwk 😀
LikeLike
puisi untuk ibu..pas kynya nih sama hari kartini 😀
LikeLike
Wessssss mantab sya!!!!
LikeLike