Lukisan Wajah-Wajah

Tiga minggu sudah kami berkelana di bagian bedah. Disini, ceritanya berbeda, perjuangannya pun berbeda. Melihat manusia-manusia mulia -tanpa mereka menyadarinya- itu memang sungguh sesuatu hal yang berbekas bagiku. Mereka yang di atas dipan, diatas lantai, menyiapkan cerita-cerita dan ilmu-ilmu gratisnya untuk kami. Aku semakin merasa terpanggil untuk menggeluti ini semua.

Aku bukanlah tipe mahasiswa pintar dan brilian, tapi aku tak mau juga jadi orang yang biasa-biasa saja. Hanya melakukan yang bisa aku lakukan, jika boleh, aku ingin melakukan yang lebih dari sekedar apa yang bisa kulakukan. Karena, mereka-mereka yang memiliki lukisan wajah yang beraneka ini, membutuhkanku suatu hari nanti. Butuh atau tidak, aku pikir, setidaknya suatu saat aku bisa memberikan perananku untuk mereka.

Aku lantas begitu kagum dengan pasien-pasien di bangsal bedah ini, meskipun rasa itu tak bisa ku pungkiri diselimuti oleh rasa kasihan. Tapi harus ku enyahkan semua rasa kasihan demi sebuah rasa yang lebih dalam, yakni rasa empati. Mereka yang menderita kanker, cidera, ulkus, hingga bayi-bayi yang tak punya anus. Mereka diuji Allah swt dengan kekurangan fisik, tapi darisana mereka belajar memperkaya rohani. Termasuk kami.

Kisah lain ketika kami mendapatkan kesempatan dinas malam di IGD. Bukan sok merajinkan diri, hhe.. tapi kami hanya ingin belajar dan menimba wawasan -ini serius-. Aku semangat ketika yang lain pun semangat, dan semakin semangat ketika kami belajar dengan residen-residen dan kakak-kakak koas di sana, langsung saat menangani pasien gawat darurat. Aku perhatikan mereka bekerja, cekatan dan profesional, meskipun sudah larut malam. Menahan rasa kantuk dan tetap bekerja hingga matahari pun kembali datang. Ah..bisakah aku seperti mereka? Aku sering bergumam dalam hati, meskipun kadang diwarnai hawa-hawa minder dan pesimistis. But it will be my world someday right? Tetap semangat!

Momen saat menjalani Junior Clerkship di Bedah (dari kiri ke kanan: nining, aku, ika, yona, anggi, hani) 😀
Momen saat dinas malam perdana di IGD (dari kiri ke kanan: yona, nining, anggi, merry, ika; di bawah: aku di kiri, jhoni di kanan) :mrgreen:

Dan sampai saat ini aku masih meneguhkan hati, untuk menjadikan lukisan wajah-wajah mereka menjadi berseri.. Cemungudhhhhhhhh ^^ !!!

2 thoughts on “Lukisan Wajah-Wajah

Give a comment