Buku Hijau

Segala Puji Hanya Bagi Allah, Tuhan Semesta Alam.

Dari sekian perjuangan yang telah dilalui, buku hijau inilah saksi bisu segalanya. Saat mendengar kalimat, “sudah bagus, kamu lulus”, dunia serasa berhenti berputar. Mataku tak kuasa berlinang berkaca-kaca. Ya Allah, Engkau sungguh baik padaku.

Satu prinsip yang selalu ku coba tanamkan dalam hati adalah, “sesungguhnya setelah kesulitan ada kemudahan”. Kalimat suci yang tertulis di dalam Al-Qur’an ini, dipesankan ibu kepadaku, di saat apapun, sesulit apapun. Dan keyakinan itu berbuah manis dengan hadirnya buku hijau ini. Ku pikir, ini adalah buah hasil segalanya.

Aku tak kuasa tersungkur di ruangan itu, saat yang lain berlalu. Di kesunyian dan dinginnya AC ruangan bersejarah itu. Aku pun mengirimkan pesan pada ibu, atas kelulusanku. Derai air mata tak kuasa tumpah saat ibu berkata padaku, “ondeh, alah sarjana lo anak ama kini.” (wah, sudah sarjana pula anak mama sekarang”). Meskipun aku belum mendapatkan titel itu hari ini, tapi ketika ibu yang mengucapkannya, aku merasa begitu bahagia. Tampaknya, itu sudah cukup untuk mengobati segala jerih payahku selama ini, tidak, bahkan sangat lebih dari cukup.

20130125_083452b

Dan akhirnya, kalimat ini untuk kesekian kalinya terngiang di telingaku. “Percayalah, yakinlah, apapun jerih payahmu, pasti akan membuahkan hasil. Apapun itu, baik maupun buruk, saat telah berusaha dengan sebaik mungkin, insya Allah hasil itulah yang terbaik untukmu.”

8 thoughts on “Buku Hijau

Give a comment