Aku melangkah seiring waktu berjalan
Di kala itu alam menginginkanku menggenggamnya
Aku yang lemah tiada bertenaga ini seperti di angkat sukma
ke tahta para penguasa
yang senantiasa ku elakkan
Aku menghadapinya dengan cukup sabar
cacian dan makian, hentakan suara-suara menggelegar
meski sering membuatku menatap bumi yang bergelombang
namun malaikat hatiku berkata aku bisa melewatinya
aku kemudian melihat langit yang jauh nun disana
di hamparannya yang berbintang dan beraneka cahaya ketika malam
saat lambaian-lambaian tangan menepuk pundakku yang rapuh ini
aku menarik napas dalam-dalam
senantiasa berkata, aku masih berarti
Setiap masalah yang kuhadapi senantiasa berujung hikmah
semakin hari ia mengajarkanku untuk lebih dewasa menyikapi hidup
bukan tua bukan dewasa
aku muda dan aku dewasa
Meski dengan kakiku yang gemetaran ini
aku masih berusaha berdiri disini,
menantang hari untuk alam yang telah memilihku
untuk mereka yang butuh pertolonganku
untuk mereka yang menyadari keberadaanku
yang merangkul dan tertuang senyumnya untukku
Dari segala tanya-tanya di dalam diri,
aku masih berarti
setidaknya untuk hari ini
meski tak sedikit caci dan maki
aku harus terima dengan bahagia
lalu tetap melangkah meraih cinta dan menebar wewangian surga