Istilah Geje Dunia Koas, “Pembawa Pasien”

Instalasi Gawat Darurat Kebidanan (Obgyn) RSUP Dr. M. Djamil Padang

Tugas jaga Rumah Sakit 24 jam, alias dinas, itulah sebuah job yang harus dijalani di beberapa siklus di perkoasan, salah satunya di siklus Obgyn (Obstetry & Gynecology) yang tengah ku jalani saat ini. Memasuki minggu terakhir di Obgyn, setidaknya telah ku kenal beberapa istilah geje di dunia perkoasan ini. Selain istilah patongepang, phantom, dan sisiak, haha, sekarang aku mengenal istilah Pembawa Pasien. Arghh…

Untuk istilah yang terakhir, hehe, entah kenapa mereka memberiku gelar dengan istilah itu…arghh..ckck

Ketika kita dinas dengan beberapa teman, dan setiap kali kita dinas, saat itulah pasien datang beramai-ramai memenuhi ruangan itu. Entah itu di IGD, entah itu di kamar rawat, dimana saja tempat kita sedang dinas. Dan ketika kita tidak sedang dinas, maka pasien itupun -entah bagaimana bisa-, abra kadabra, menghilang dari peredaran. Jika itu yang terjadi, maka jangan heran jika memberi kita gelar yang mulia “pembawa pasien”. Dan you know what?! Aku salah satu diantara orang-orang dengan gelar tersebut..ckckc.

Tak ada salahnya dengan pembawa pasien bukan? Bukankah kita bisa belajar lebih banyak dengan pasien tersebut? -sok rajin-, kckcck… *meksipun kenyataannya makin banyak pasien kita, makin banyak kerjaan kita, dan makin banyak energi yang terpakai, dan makin berkurang waktu istirahat, dan makin banyak capeknya..wkwkwkw. “Dasar koas pemalas”. -jangan ditiru. 😛

Dan aku gak habis fikir kenapa orang-orang percaya dengan hal-hal begituan. hahaha. Masya Allah. Saat aku menganggap hal itu hanya guyonan penghibur saja, tapi ada juga mereka yang benar-benar ngeh bahkan sampai berkata tak mau dinas denganku karena aku pembawa pasien.. Kenapa kenapa ini bisa terjadi?? Arghh..ckck

And you know, it ever touched to inside. -melancholic style-

Tapi saat aku merenung, apakah benar aku pembawa pasien? ckck. Setiap kali aku dinas, pasien seringkali ramai, mungkin hanya satu atau dua kali saja yang sepi, tapi pernah kok kosong melompong,ckckck. Tapi yang paling aku herankan, ketika aku dinas di daerah kemarin ini, di Batusangkar, cukup mengejutkan. Jumlah pasien selama 1 bulan itu adalah 91 orang, sementara saat aku dinas dalam waktu 2 minggu, pasien kami sebanyak 52 orang, sisanya yang 39 orang lagi baru kebagian saat giliran dinas teman-teman setelah kami. Oh maaann.. artinya lebih dari separoh pasien dalam bulan itu datang saat aku dinas di daerah kemarin ini. -_____________-”

Entahlah ya Allah,..aku tak meminta menjadi pembawa pasien saat ini. Tapi ketika aku jadi dokter nanti, aku hanya berharap sebanyak apapun pasienku nanti, izinkanlah aku dapat membantu mengobati mereka. Kalau memang banyak, gak apa-apa juga..heheehhe. *semakin banyak semakin bagus, insya Allah. ckck..* (Amin..)

Dan akupun menyadari, kalau dunia perkoasan itu kejaammm. Berhati-hatilah dengan hal-hal sepele seperti ini, jangan-jangan kita terlena dan jatuh ke dalam prasangkaan yang mudharat. Naudzubillahi mindzalik.

Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan berprasangka buruk. Karena sebagian dari prasangka buruk itu adalah dosa …” (QS. al-Hujurat: 12)

“Katakanlah tidak ada seorang pun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara ghaib kecuali Allah SWT.”
(Surah An-Naml, ayat: 65)

Rasulullah SAW bersabda, “Siapa yang membatalkan hajatnya kerana prasangka buruk, maka ia telah berbuat syirik.” Para sahabat bertanya kepada Rasulullah SAW, “Apakah tebusan denda daripada perbuatan tersebut?” Beliau menjawab, “Ucapkan, Ya Allah tidak ada sesuatu kebaikan kecuali kebaikan-Mu dan tidak ada prasangka buruk kecuali prasangka buruk yang datang daripada-Mu, dan tidak ada Tuhan melainkan Engkau.” 
(HR. Imam Ahmad)

“Sesungguhnya Allah SWT tidak akan mengampuni dosa syirik. Dia akan mengampuni segala dosa selain syirik bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barang siapa yang menyekutukan Allah SWT maka ia telah melakukan dosa yang sangat besar.”
(Surah An-Nisa’, ayat: 48)

Masya Allah.. Jadi, hati-hatilah dengan istilah-istilah itu. Wallahu ‘alam.

4 thoughts on “Istilah Geje Dunia Koas, “Pembawa Pasien”

Give a comment