Sudah lama tidak update tentang koas nih. Setelah obgyn, hampir 3 bulan malah, ckck.. beberapa memori terskip. Dua siklus pun alhamdulillah terlewati, PH dan anestesi, dan well, saat ini sedang berjibaku di dunia penyakit dalam alias interne. How was it?
PH alias public health. Stase ini mungkin merupakan stase terhura-hura dan terheboh yang pernah ku jalani selama koas. Setiap hari di PH ku jalani dengan tawa dan canda, bersama rekan-rekan yang melihat wajahnya saja aku ingin tertawa. Hehe. Sahabat baruku, tiga orang akhwat yang gokil. Sebut saja mereka: sang “koasulen” Afifah, wanita berjilbab dalam yang super taat, super baik (meski perlu diopok-opok dulu, hahaha) dan super galak juga, hha; kemudian sang tukang heboh Fany, super cerewet, super heboh dan super kepo, ckck, tempat pelampiasan pem-bully-an kami yang selalu berisik setiap hari, hha..maap fannn!, dan yang terakhir sang pencerdas bangsa, Sawi, wanita imut-imut yang selalu nimbrung kalau diajak ketawa, master opok-opok dan selalu ceria. Hehe. Yup, itulah mereka sahabat-sahabatku.
Hanya ingin menuliskan beberapa hal berkesan selama kami berempat menjadi penghuni sebuah Puskesmas yang berada di ujung timur kota Padang ini, Puskesmas yang dinamai dengan Puskesmas Lubuk Kilangan. Berangkat tiap pagi dengan mobilnya fifah, bertemu dan bergaul dengan pegawai-pegawai puskesmas, mempelajari bagaimana strukutur organisasi dan kegiatan-kegiatan di Puskesmas, membuat mataku sedikit mulai terbuka dengan manajemen dan kepemimpinan. Yap, di PH ini kita belajar tentang bagaimana menjadi seorang pemimpin Puskesmas, menyelenggarakan kegiatan-kegiatan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat, menjalankan program dan tentu saja belajar memimpin orang-orang yang berbeda pemikiran. Banyak masalah yang kami lihat langsung di lapangan, tentang bagaimana sulitnya memimpin sebuah puskesmas, curhat-curhatan dengan kepala Puskesmas. Yap, itu intinya. Besides, hal gokil yang ku dapati selama di PH, adalah..haha, dari kampus ke Puskesmas, lanjut ke KUA (haha, bukan buat ngurus nikahan kok.. soalnya KUA-nya di sebelah Puskesmas..ckck), lanjut ke hotel (dari KUA lanjut ke Hotel? ckck, ceritanya kepala Puskesmas kami yang baiiikkk banget mengajak kami diskusi di hotel saat beliau pelatihan, asikk), dan lanjut ke kantor dinas kesehatan kota. ckck..
Selanjutnya, Anestesi, yap. Inilah siklus yang kujalani setelah PH. Dan well..mungkin anestesi adalah siklus yang paling berkesan sejauh ini. Kehidupan eksklusif di ruang berAC selama hampir 24 jam, dengan baju OK yang selalu bersih dan harum, bekerja di ruangan steril yang tak jarang ku menggigil karena kedinginan, bersama 16 orang teman-teman yang super gokil dan luar biasa, residen yang super baik, bang berry, dan konsulen yang penuh tantangan..hehehe. Disinilah aku belajar berkomunikasi efektif dengan konsulen, pasalnya setiap hari kami selalu melaporkan pasien yang akan dioperasi pada konsulen anestesi, disini juga aku belajar lebih berani, kebal dimarah-marahi, puas melihat obat, melihat darah, melihat alat-alat super canggih di kamar operasi dan ICU. Saat-saat dimana koas berasa jadi residen, ckck. Koas anestesi koas ekslusif, seperti setara dengan residen saja. ckck. Pasalnya setiap kali operasi, sang residen akan konsultasi dengan anestesi, dan itu melalui koas anestesi. Hiyaaaa! ^^ Disini benar-benar gokil, belajar intubasi hingga keringat dingin, belajar memasang infus hingga capek, belajar mengerti dan menghapal obat-obat anestesi yang super komplitt…wuesss.. Ditambah lagi uni-uni perawatnya yang hebat-hebat, super baik, dan super cekatan! Pokoknya bedaaaaa banget sama perawat-perawat di bangsal! No offense! 🙂
Yap…itulah dua siklus yang telah kujalani sebelumnya. Dan perlahan pengalaman itu akan senantiasa menjadi guru yang baik untuk kita. Sedih senang itulah yang mesti dijalani, dan inilah garisan takdir yang Allah beri, dan itulah yang tetap mesti harus disyukuri. Semoga tetap lancar hingga akhir. Amin… Sekarang lagi berjuang di interne… >< semangat!!!
Keren bg
Udah selesai co-ass nx bg???
Salam kenal bg, kaka FK Unimal
LikeLike
wah, maafkan saya baru balas dik
alhamdulillah sekarang sudah selesai co-ass nya
salam kenal juga 🙂
LikeLike
Di kampusku, PH jg jd tpt berhura2, huahaha… kebetulan stasenya pas lg puasa dan dosen pembimbing lg gak bs sidak ke asrama & puskesmas, jadinya kerjaannya tidur sampe siang, baru ngurusin buat projeknya, trus buka puasa & shalat tarawih, sahur dan kembali tidur sampe siang… hahaha… tp pas evaluasi ketauan kedodolannya, jd dpt hukuman deh.. nambah hari tgl di asrama.. 😀
LikeLike
ckck…PH emang sering di plesetkan dari ‘public health’ jadi ‘public holiday’ atw ‘public hura-hura’..hahaha, selama gak kebablasan aja holiday nya..hhe
LikeLike