Amenorea

Amenorea adalah keadaan tidak terjadinya menstruasi atau berhentinya menstruasi secara abnormal. Berdasarkan jenisnya, amenorea terbagi dua, yakni primer dan sekunder. (1) Amenorea primer, maksudnya apabila seorang wanita memang ga pernah menstruasi, meski ia sudah berumur 18 tahun ke atas (sudah masuk masa pubertas) dan karakteristik seks sekundernya normal, atau memang karena ketiadaan karakteristik seks sekunder jika usianya sudah 14 tahun. (2) Amenorea sekunder, jika seorang wanita pernah menstruasi, tapi kemudian tidak dapat lagi setelah seharusnya 3 kali siklus sudah terlewati (lebih kurang 3 bulan).

Penyebabnya banyak, bermancam-macam. Biasanya kalo amenorea primer, lebih kepada kelainan yang bersifat bawaan seperti kelainan kongenital pada organ reproduksinya, ataupun kelainan2 genetik lainnya. Tapi kalo amenorea sekunder, penyebabnya lebih kepada gangguan gizi, gangguan metaboisme, tumor-tumor, penyakit infeksi, dan lain-lain.

Tapi jangan salah dulu,, sebenarnya amenorea ini ga slalu patologis lho. Kan ada juga yang fisiologis.. Contohnya, saat masa sebelum pubertas, selama masa kehamilan, masa menyusui/laktasi, dan juga kalo seorang wanita sudah menopause. 😀

Nah, sebenarnya jika kita membagi amenorea ini berdasarkan penyebabnya, ada banyak banget. Contohnya: (1) karena gangguan organik pusat seperti radang, tumor atau destruksi di susunan saraf pusat; atau karena (2) gangguan kejiwaan, seperti syok emosional, psikosis, anoreksia nervosa; (3) karena gangguan poros hipotalamus-hipofisis, gonad, uterus, vagina dan juga (4) gangguan pada organ2 non gonadal yang menghasilkan hormon yang dapat mempengaruhi keseimbangan hormonal gonad, seperti glandula suprarenal, pankreas, dan jaringan adiposa. Tapi, sederhananya, penyebab amenorea ini sebenarnya adalah gangguan pada 4 kompartemen utama, yaitu:

  1. uterus dan organ jalan lahir/ outflow tract ( serviks, vagina, vulva, dsb)
  2. ovarium
  3. hipofisis/pituitari anterior
  4. hipotalamus.

Kalau salah satu saja dari yang empat ini terganggu, bisa saja terjadi amenorea. Contoh: Gangguan pd kompartemen 1 misalnya uterusnya tidak ada/ agenesis (dan seabgreg kelainan kongenital lainnya), atau hymen inperforate, alias himennya ga ada lobang, atau yg agak berat dikit asherman syndrome, dsb. Begitu juga dengan gangguan ovarium, seperti pada penderita Turner syndrome yang ovariumnya tidak berfungsi, atau pada penyakit PCOS (Polycystic Ovarian Syndrome) yang estrogennya diproduksi berlebihan, dan banyak lagi. Gangguan kompartemen 3 dan 4 ada juga, kebanyakan karena tumor dan gangguan psikologis, atau kelebihan hormon yang menghambat sekresi GnRH di hipotalamus, maupun FSH dan LH di hipofisis anterior. Contohnya Prolaktin, yang meningkat saat menyusui, atau patologis jika muncul ketika adanya gangguan metabolisme, seperti kerusakan di hepar atau di ginjal sehingga terjadi hiperprolaktinemia.

Untuk pengobatannya, tergantung dulu penyebabnya apa. Dokter akan menganamnesa, memutuskan apakah ini primer atau sekunder, dan akan mencari kira-kira apa faktor apa yang bisa mendukung amenorea yang diderita. Pemeriksaan umum perlu dilakukan, seperti timbang berat badan, tinggi badan, dan ciri-ciri kelamin sekundernya. Pemeriksaan ginekologik juga dapat dilakukan untuk mengetahui kelainan-kelainan yang mungkin saja ada pada organ reproduksi seseorang. Berikut juga dengan foto Roentgen, sitologi vagina, laparoskopi dan sebagainya. Yang mesti menjadi perhatian adalah, jika perempuan yang mengalami ini adalah mereka yang mengeluh tentang infertilitas dan yang sangat merasa terganggu jika tidak datangnya mensturasi. Terapi yang mungkin digunakan adalah beberapa terapi hormonal seperti estrogen dan progesteron, GnRh ataupun pemberian klomifen.

Wallahu’alam bisshawwab

sumber:ilmu kandungan sarwono, catatan kuliah, slide kuliah blok reproduksi.

Give a comment