Wahai diri, tengoklah dirimu
tersenyumlah engkau di depan cermin, akankah kau melihat senyummu?
kalau tidak cobalah engkau tertawa, dapatkah kau melihat tawamu?
atau cobalah menangis sekarang, dapatkah kau melihat tangismu?
kenapa dengan dirimu? tak pandaikah lagi kau melihat ke dalam jiwamu itu?
salah
kau salah memahami dirimu
sekarang sekalah cermin didepanmu dengan sentuhan jemarimu
dan kau tahu bahwa kau tak akan pernah bisa menyentuh rupamu
rupa itu tersembunyi dalam hatimu
iman itu penggerakmu
naik turun, hingga terperosok ke dalam bumi
gali!
jangan lekaskan ia pergi, karena itulah wajahmu bercahaya di hadap-Nya
karena itu kau bisa melihat senyummu kala kau tersenyum
karena itu kau bisa melihat tawamu kala kau tertawa
dan karena itu kau bisa merasakan tangismu kalau kau menangis
di depan cermin hati yang bersih
dan karena itu, mari kembali ke permukaan, mari terbang jauh ke angkasa
sekali lagi, karena pintu itu masih terbuka, dan kau belum terlambat.