Arti Hidup

Ku lihat detik jarum jam terus berlalu
Sementara aku masih termangu
Menatap waktu yang tiada terasa terus melaju
Menanyakan siapa aku, kemana aku, apa yang ku tuju

Ya, aku memang belakangan ini sering menatapmu
Wahai makhluk Allah yang tersebut namanya di dalam wahyu
‘Demi waktu’, bahkan Ia bersumpah demi dirimu
Akankah kau ingin menjadi sahabatku?

Dulu, aku ingin engkau membawaku ke alam lain
Meninggalkan sekawanan malam yang semakin dingin
Aku ingin terbang, ingin melayang terbawa angin
Terlalu banyak angan dan mimpi yang ku ingin

Namun aku selalu bertanya pada diriku sendiri
Aku dengan segala kekurangan ini, akankah mampu berdiri?
Tapi engkau selalu menjawabku dengan heningan, seperti penuh arti
Menyaksikan aku tumbuh terus bersemi
Hingga kini aku menyadari..

Rupanya hidup ini hanyalah sebuah perjalanan pulang
Menempuh salah satu dari dua jalan yang membentang
Jalan yang lurus dengan banyak badai menerjang
Atau jalan lainnya yang seolah indah dipandang
Aku hanya tinggal memilih meski di tengah rasa bimbang
Hingga azzam menyapaku dan berkata dengan lantang
“Sudahkah tekadmu kuat dan matang?”

Ya Tuhan, berilah aku petunjuk agar hati ini senantiasa lapang
Bertahan dari tajamnya desiran pedang,
Menangkis setiap anak panah yang menancap kencang,
Melawan tangis pilu yang kian mengerang,
Menghancurkan kekerdilan hati yang terkekang

Bukankah aku telah memilih sebuah jalan panjang?
Dengan harapan bertemu dengan Sang Penyayang
Karena hanya itu tujuan tempatku pulang
Dengan hati yang tenang, dan senyum terkembang

One thought on “Arti Hidup

Give a comment