Setengah Pagi Separoh Siang Bersama Salim A.Fillah

Mungkin sahabat pernah mendengar nama yang satu ini, Salim A.Fillah. Atau bahkan bukan tahu lagi, karena abang yang satu ini memang sudah terkenal, terutama bagi kita yang suka baca-baca. 😀 Ya, beliau ini seorang penulis handal nan profesional, sangat pandai mengungkapkan sebuah perasaan dengan kata-kata, memaparkan bahkan menelanjangkan keindahan islam dan dakwah di hadapan kita dengan untaian kata dan syair yang ditulisnya. Karya beliau mungkin tak perlu dijelaskan lagi, karena sebagian besar atau bahkan sudah semua bukunya saat ini menjadi best seller setiap kali terbit. Tahu buku Agar Bidadari Cemburu Padamu? Saksikan Bahwa Aku Seorang Muslim? Nikmatnya Pacaran Setelah Pernikahan? Atau yang terakhir kali terbit yaitu Dalam Dekapan Ukhuwah? Ya! Semua itu adalah tulisan-tulisan karya beliau. Itupun baru beberapa, karena sejauh ini beliau telah menulis tujuh buah buku yang subhanallah.! 😀

Pagi itu aku cukup semangat. Atau bahkan sangat semangat. Namun perasaanku bercampur gugup dan cemas tak menentu. Pasalnya, tak kurang dari dua minggu sebelumnya, kami telah berjuang bersama untuk mempersiapkan acara yang cukup besar ini. Acara Bedah Buku “Dalam Dekapan Ukhuwah”, sebuah kegiatan yang diangkat oleh Forum Studi Kedokteran Islam Fakultas Kedokteran Unand (FSKI FK Unand) untuk memeriahkan peringatan 1 Muharram 1432 Hijriyah dan sekaligus ulang tahunnya yang ke 23 pada tanggal 25 Desember 2010 lalu. Pesertanya umum dari seluruh Sumatera Barat, lokasinya di Masjid Raya Nurul Iman Padang, dan kebetulan aku salah satu bagian dari kepanitiaannya. Namun yang membuatku gugup, kali ini yang membedahnya bukanlah sembarang orang. Dia adalah penulis buku itu. Salim A. Fillah. (wow…. ^^)

Mungkin agak sedikit bercerita. Awalnya aku agak kaget, ketika saat-saat itu tiba. Aku yang diposisikan di publikasi dan dokumentasi, lagi sibuk mengurus hal-hal yang berbau fotografi. Bak seperti seorang pencari berita, aku bertugas mengabadikan suatu peristiwa yang terjadi pagi itu, bersama dengan rekan-rekan pubdok yang tangguh lainnya.. 😀 (ada bang Fadly, Dani, Kak Ice dan Kak Mia). Terutama disaat berbagai tamu undangan penting yang hadir di lokasi acara, seperti bapak dr.Afriwardi, Sp.KO, pembantu dekan III FK Unand yang meresmikan acara kami, bang Victor sang Ketua BEM, bang Aan Ardiansyah sang Imam FSKI, dan tak lupa bang Luki, sang ketua panitia yg slalu memotivasi. Kala itu semua orang menunggu. Menunggu kedatangan sang penulis fenomenal yang dijadwalkan tiba pukul 8 pagi. Dengan hati penasaran dan tak sedikit mata yang berbinar, kegelisahan kami akhirnya terobati, walau panitia telat mengantar beliau ke lokasi selama 20 menit. (maklum orang Indonesia…ngarett.. wkwkwkwk.. masya Allah. jangan ditiru.. ckckck)

“Bang Salim datang! Itu ya orangnya? wah wah… ” semua terpana. Termasuk aku sendiri. Memang mempesona. Inilah dia, sang penulis fenomenal! Tampak sekali ke’thawadu’an di wajahnya. Muda, bersih, bercahaya. Subhanallah. Pak Afriwardi saja terkejut melihatnya. Dengan senyumnya yang lebar, pak Af (panggilan akrab beliau) menyalami bang Salim. Beliau menyampaikan di saat pembukaan acara, kurang lebih seperti ini. “Saya sangat bangga dengan mahasiswa FK Unand, yang bisa mengangkat acara sebesar ini. Tadinya saya tidak mengira, siapa yang duduk di sebelah saya ini. Oh ini Salim A.Fillah? Masih Muda Sekali ya?…” (hahaha… ) “Contohlah beliau ini, masih muda sudah sukses menulis tujuh buah buku, karena saya tahu betapa sulitnya menulis sebuah buku. Karena sampai sekarang satu buku pun belum saya selesaikan..” (curhat jadinya ya pak..hihihi..). Yang lucunya nih ya.. “Kalau tampang dek Salim mah ndak jauh beda dengan saya, kalau kulit sama-sama hitam seperti saya, tinggi badan tinggian saya…hehehe.” (hahaha…semua tertawa ngakak..ckckck) Itulah pak Af, tak sedikit yang memfavoritkan beliau karena kedekatannya dengan mahasiswa. Bicara jujur apa adanya dan selalu bersahaja. Tapi memang benar, demikianlah adanya. Salim A.Fillah pun dibuatnya tertawa. hehehehe…. (mudah-mudahan Bang Salimnya baca..hehehe) Dan suasana pun semakin cair..

Mungkin itulah sedikit gambaran mengenai seperti apa sosok seorang Salim A.Fillah ketika awal berjumpa, beliau dengan ramah menyapa dan menyalami setiap orang yang hadir kala itu. Ketika membedah isi buku “Dalam Dekapan Ukhuwah” yang ditulisnya pun beliau senantiasa tersenyum, tanpa menghilangkan wajah beliau yang penuh semangat, dan hangat menyapa kami yang ada di dalam ruangan acara. Sampai beliau meneteskan air mata karena saking terharunya melihat wajah-wajah kami yang begitu haus dengan ilmu yang disampaikannya, dengan tanpa memandang lebih dirinya setitikpun, demikian yang aku tangkap.

Alhamdulillah, akhirnya rasa penasaranku terobati. Aku memang telah membeli buku beliau jauh-jauh hari. Tak pelak, selesai acara semua orang yang hadir yang terpana mendengar penjelasan bang Salim, akhirnya berebutan membeli buku-buku beliau yang dibazarkan oleh panitia sewaktu acara. Habis semua! hehehehe.. Kenapa tidak, isinya begitu mempesona. Semua terpikat. Ini bukan kenapa-kenapa, tapi memang bukunya bagus dan sangat layak untuk kita baca.

Saatnya minta tanda tangan…hehehehe… Bukunya ditangan, penulisnya ada disini. Kenapa tidak? Akhirnya setelah bersabar mengantre, kebagian juga tanda tangannya. alhamdulillah. Bang Salim menulisnya di buku Dalam Dekapan Ukhuwah milikku. Beliau menulisnya, “Sandres, *** ya… Salim A.Fillah (‘afwan bang…tulisannya ga kebaca..hihihi…) Tapi ga papalah.. aku sudah senang, sangat senang. Ditambah lagi ketika aku sempat berfoto bersama beliau. hehe.. alhamdulillah..kesampean juga.ckckck)) Mungkin bang Salim agak jengkel jg dengan aku, karna aku keseringan minta difoto2..hahahahaha… (mumpung ada kamera di tangan, kenapa tidak..ckckckck :mrgreen:) Tapi gak lah, aku yakin bang Salim ga marah. Tapi malah tambah senang, lewat senyum dan tawanya padaku. Karena itu aku nggak ragu-ragu.hehe… (husnudzon.. ckck 🙂 )

Picture 050b
Foto bersama Salim A. Fillah dan panitia

Begitulah.. sekali lagi alhamdulillah… Acara kami bisa dibilang cukup sukses. Begitu lega rasanya melihat wajah-wajah kepuasan yang tampak setelah acara berakhir. Inilah hasil perjuangan kita. Dan ini tidak berakhir sampai disini. Karena yang kita cari bukanlah keberhasilan dalam mengangkat acara, akan tetapi makna yang tersirat darinya, sebagai ibadah pada Allah Ta’ala. Sungguh puas rasanya. Allahuakbar! Semoga suatu saat kita juga bisa menuruti langkah jejak seorang Salim A.Fillah, menjadi pejuang demi agama kita Islam tercinta. Amin…

7 thoughts on “Setengah Pagi Separoh Siang Bersama Salim A.Fillah

  1. ice

    wah,hebat,an udah pny bukunya.Kk mjd mediator utk pemesanan bbrp buku,mpromosikannya pd ratusan org,tapi..kak ga pny bukunya,huhu ga da duit wktu itu,yo wes lah yg penting udah baca,udah ktmu penulisnya,dan smg bs mengaplikasikannya

    Like

Give a comment