Sistem Kekebalan Tubuh: Sel-Sel Imun

Sistem imun atau sistem kekebalan tubuh adalah sekumpulan sel dan molekul efektor yang melindungi tubuh dari agen-agen infeksius, toksin, dan kerusakan-kerusakan yang ditimbulkannya.

Dari mana sel-sel imun berasal?

Sistem imun tergantung pada aktifitas sel-sel darah putih (leukosit) yang sebagian besarnya berasal dari sumsum tulang.

Selain dari sumsum tulang, ada beberapa sel yang berasal dari tempat lain, misalnya makrofag jaringan (contoh: mikroglia di otak) yang asalnya dari kantung kuning telur (yolk sack) dan hati fetus saat masa embrionik.

Sel-sel ini kemudian akan berpindah ke jaringan pada saat sebelum lahir, lalu bertahan sepanjang hidup sebagai kumpulan sel yang mampu beregenerasi secara mandiri.

Dimana sel-sel imun menetap dan bekerja?

Saat sudah matang, sel-sel imun akan menetap di jaringan perifer, beredar di sirkulasi darah, atau mengalir di sistem pembuluh khusus yang disebut sistem limfatik. Sistem limfatik ini akan mengalirkan cairan ekstraseluler dan sel-sel imun dalam bentuk cairan limfe dari jaringan ke pembuluh darah.

Apa saja jenis sel-sel imun?

Sel imun atau leukosit dapat dibedakan menjadi dua jenis, yakni myeloid dan limfoid. Keduanya terutama berasal dari induk sel yang sama dengan eritrosit dan trombosit, yakni stem sel hematopoietik (HSCs) yang ada di sumsum tulang. Karena stem sel ini mampu berkembang menjadi semua jenis sel darah, maka ia juga disebut dengan sel-sel pluripoten.

Perbedaan jenis-jenis sel darah ini dapat dilihat di gambar berikut.

3
Silsilah perkembangan sel-sel darah.

Dari gambar di atas, sel-sel pluripoten di sumsum tulang dapat berkembang menjadi dua jenis sel, yaitu progenitor sel limfoid (kotak warna biru) dan progenitor sel myeloid (kotak warna merah).

Progenitor sel limfoid akan langsung masuk ke pembuluh darah dan berkembang menjadi sel B, sel T, sel NK (Natural Killer), dan ILCs (Innate Lymphoid Cells).

Progenitor sel myeloid di sumsum tulang akan berkembang dulu menjadi sel-sel progenitor granulosit (cikal bakal leukosit tipe granulosit dan monosit), megakariosit (cikal bakal trombosit), dan eritroblas (cikal bakal eritrosit) sebelum masuk ke pembuluh darah,.

Leukosit yang berkembang dari progenitor sel limfoid disebut leukosit tipe limfoid, sementara yang berkembang dari progenitor sel myeloid disebut tipe myeloid (granulosit).

Leukosit Tipe Limfoid

Dari semua jenis leukosit di pembuluh darah, ada dua sel yang khas, yakni sel B dan sel T. Keduanya memiliki reseptor antigen yang tak dimiliki oleh leukosit yang lain.

Nantinya, Sel B akan berdiferensiasi di sumsum tulang, dan sel T di timus.

Setelah bertemu dengan antigen, sel B akan berdiferensiasi lagi menjadi sel plasma yang mensekresi antibodi, sementara sel T menjadi sel T efektor dengan fungsi yang bervariasi.

Sel NK dan ILCs, meskipun sama-sama berasal dari sel progenitor limfoid, keduanya tidak punya reseptor antigen yang spesifik.

Leukosit Tipe Myeloid

Jenis leukosit myeloid adalah neutrofil, eosinofil dan basofil yang menetap di sirkulasi darah. Ketiga sel ini memiliki granul-granul di sitoplasmanya sehingga disebut granulosit dan mempunyai inti yang bentuknya bermacam-macam sehingga disebut juga sel polimorfonuklear.

Sel lainnya adalah monosit yang akan berkembang menjadi makrofag di jaringan, dan sel mast di jaringan yang berasal dari jenis sel granulosit yang tak dikenal.

Sel Dendritik

Adapun jenis sel leukosit lainya bernama sel dendritik (kotak warna kuning) yang sebagian besar berasal dari sel progenitor myeloid, namun dapat pula berasal dari sel progenitor limfoid dan hasil diferensasi dari monosit. Sel dendritik yang imatur akan berpindah ke jaringan dan berubah menjadi matur apabila berkontak dengan patogen yang potensial.

Sumber: Murphy K & Casey W. 2017. Janeway’s Immunobiology 9th edition. New York, NY : Garland Science/Taylor & Francis Group. Cover image from: https://wallpaperaccess.com/

Give a comment