Nasi Goreng Cinta

Nasi goreng buatan mama baru saja terlintas di benakku. Namun ‘kebaru-sajaan’ itu adalah untuk kesekian kalinya. Setiap kali ku menatap magic com di kosanku yang terlihat kosong tiada berisi, ia kembali terlintas dengan mulusnya di benakku. Kenapa harus nasgornya mama,,? entahlah.. apa karena rasanya yang enak itu, atau karena yang membuatnya adalah mamaku. HohoOnion Icons

Jum’at pagi itu rasanya bersemangat sekali. Ku tak ingin hanya berkhayal sambil berharap dengan harapan yang semu. Ku ingin merelakan lingua ini ditaburi makanan yang enak itu, ingin rasanya melepaskan saliva yang malang ini untuk melumurinya, ingin rasanya molar ini mengunyah dan melumatnya dalam-dalam. Hmm… Tak ragu lagi, aku harus pulang! Meski merelakan kemeriahan Dekan Cup 2011 di kampusku Sabtu ini, meski mengikhlaskan kepergian akhi ukhti dalam Rihlah ke Pantai Tiku, Maninjau dan Puncak Lawang itu. But it was my final decission.Akhirnya tekadku tlah bulat. Inilah caraku merefresh diri. Inilah jalanku menenangkan hati. Cukup sudah sekelumit beban ini, pikirku. Sepertinya terkesan egoistik, namun apa salahnya berbaik hati pada diri sendiri yang tlah keletihan seperti ini?hiks ..MSN Onion Icons
Namun pada hakikatnya, nasi goreng itu sejatinya mengisyaratkan kerinduanku pada seseorang, seseorang yang senantiasa rela berkorban apa saja demi diriku, seseorang yang selalu ikhlas berdo’a demi keberhasilanku, seseorang yang slalu ada untukku. Nasi goreng itu begitu bermakna, seolah energi yang dihasilkan darinya menancapkan roh motivasi dan semangat yang lain di dalam diriku. Komposisinya tidak hanya nasi, kecap dan bumbu. Tapi yang paling membuatku rindu, adalah lezatnya CINTA DARI SEORANG IBU. Untuk kesekian kalinya, ku merindukanmu, ku ingin berjumpa denganmu, ku ingin bersama denganmu. Ibu.Onion Icons

Give a comment