Ironi Kematian Gaddafi

Muammar Gaddafi

Muammar Gaddafi, seorang mantan pemimpin Libya yang menurut pemberitaan di media massa beberapa hari ini, telah tewas dibunuh oleh rakyatnya sendiri. Seorang kolonel yang lahir di Kota Surte pada tanggal 7 Juni 1942 ini, harus mati menggenaskan di tanah kelahirannya itu. Ia digorong, dianiaya dan ditembaki oleh para pemberontak Libya yang menginginkan runtuhnya rezim Gaddafi yang sudah berlangsung sejak 1 September 1969 yang lalu, sebuah rezim yang sangat panjang masa kekuasaannya.

Akan tetapi, ada sesuatu yang mengganjal dari peristiwa kematian Muammar Gadaffi ini menurut an. Meskipun an ga mengikuti perkembangan berita mengenai kisruhnya situasi politik dan keamanan di negara tersebut secara detail, akan tetapi setelah an mendengar pemberitaan akan kematian yang dialaminya 20 Oktober lalu itu, sungguh diluar batas kewajaran. Dalam peristiwa pembunuhan itu, ada beberapa fakta yang seharusnya membuat rakyat Libya dan umat muslim menyesali perbuatan itu.

Dari pemberitaan, diberitakan bahwa Muammar Gaddafi hidup dalam pelarian pasca didudukinya ibukota Libya Tripoli oleh pasukan pemberontak NTC (Dewan Transisi Nasional) sejak Agustus 2011 yang lalu. Akan tetapi pada kamis lalu, langkahnya terhenti di kota kelahirannya Sirte saat terjadi kisruh antara tentara revolusioner dengan tentara Qaddafi. An juga ga begitu paham bagaimana ceritanya, akan tetapi menurut beberapa sumber yang an pahami, Muammar Gaddafi sempat bersembunyi di sebuah pipa pembuangan dengan kondisi tubuh terluka sampai akhirnya diangkut ke dalam sebuah ambulans (sebagian menyebutnya sebuah truk) oleh tentaranya untuk dibawa ke rumah sakit di kota Misrata. Tapi saat rombongan tentara dan truk tersebut bergerak, tentara revolusioner NTC tiba-tiba menyerang. 50 Tentara Gaddafi dilaporkan tewas dan pemberontak berhasil memberondong Gaddafi. Ia kemudian dianiaya hingga berdarah-darah, rambutnya dicabut-cabuti, dipukul dan diperlakukan semena-mena hingga terluka sangat parah. Di dalam sebuah video amatir yang ditayangkan di stasiun-stasiun televisi terlihat bagaimana kejamnya dan tidak berprikemanusiaannya para tentara NTC menganiaya Gaddafi, hingga Gaddafi pun meminta ampun dan memohon-mohon untuk tidak dibunuh. Akan tetapi para pejuang NTC yang sudah gelap mata tidak mengindahkan sanderanya itu bahkan Gaddafi dianiaya lebih hebat lagi hingga akhirnya timah panas menembus tulang tengkoraknya. Kemudian ia diseret dan di dalam rekaman video tersebut terlihat orang-orang bersorak sorai saking gembiranya sambil menyanding mayat Gaddafi yang penuh dengan darah. Naudzubillahimindzalik.

Gaddafi Tewas Mengenaskan

Sungguh teramat menyedihkan, terbunuhnya Gaddafi kemudian dirayakan dengan sangat meriah di Libya. Bahkan mereka menggelar pesta kembang api sambil berjoget-joget ria menandakan telah berakhirnya rezim otoriter yang membelenggu mereka puluhan tahun terakhir itu. Bukankah ini sesuatu yang amat menyedihkan? Mereka bergembira di atas kematian orang yang selama ini memimpin mereka (walaupun banyak kesalahan yang diperbuat olehnya), padahal Gaddafi telah menyerah saat ditangkap oleh pejuang NTC dan meminta untuk tidak dibunuh. Setahu saya islam mengajarkan bahwa seorang sandera peperangan yang telah menyerah tidak boleh dibunuh apalagi dianiaya seperti itu, akan tetapi ia harus diadili dan dihukum sesuai dengan kesalahan yang telah ia perbuat dan membiarkan ia mempertanggung jawabkan kesalahannya itu. Ditambah lagi Gaddafi adalah saudara mereka sendiri, saudara seiman. Adakah Islam mengajarkan pembunuhan apalagi terhadap sesama muslim? Bukankah Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang? Setau an, “Barangsiapa yang membunuh satu orang muslim, maka sama saja ia telah membunuh seluruhnya.” (al-hadits). Apakah peristiwa seperti itu disebut keadilan?

Masyarakat Libya Berpesta

Berita ini pun akhirnya sampai ke telinga Amerika Serikat. Negara yang selama ini katanya menjunjung tinggi azas prikemanusiaan. Akan tetapi ironisnya, sang Amerika Serikat itu malah ikut-ikutan mengucapkan selamat atas kematian Gaddafi dengan cara demikian. “Selama empat dekade, rezim Qaddafi memerintah rakyat Libya dengan tangan besi. Hak asasi manusia mereka ditolak. Warga sipil ditahan, dipukuli, dan dibunuh. Kekayaan Libya disia-siakan dan teror digunakan sebagai senjata politik. Hari ini kita  mengatakan bahwa rezim qaddafi telah berakhir.” ucap Barrack Obama. Gaddafi selama ini dikenal memang bertentangan dengan Amerika Serikat dan negara-negara barat lainnya. Terutama semenjak NATO menggempur Libya dan berusaha menjatuhkannya dari kursi pemimpin Libya dengan dalih membantu menciptakan perdamaian di Libya. Bahkan Gaddafi pernah bersumpah tak akan pernah menyerah dan akan bertempur sampai mati melawan NATO. Hal tersebut diungkapkan Gaddafi sesaat usai NATO melancarkan serangan ke Ibu Kota Tripoli, Selasa (7/6/2011) “Kami hanya punya satu pilihan, kita akan tinggal di tanah sendiri hidup atau mati,” ucap Gaddafi seperti yang dikutip dari Telegraph.

Namun sekarang, keinginan AS sudah terpenuhi. Gaddafi sudah tewas ditangan rakyatnya sendiri. Sungguh sebuah ironi. Apa sebenarnya yang diinginkan AS? Wallahu’alam.

Naudzubillah, Innalillahi wa Inna Ilahi Rajiun.. Semoga Allah mengampuni dosanya dan kita bisa mengambil ibroh dari peristiwa ini.. (_ _ )

#this is only my opinion.

source:

republika.co.id
english.aljazeera.net
metrotvnews.com
http://www.jabal-uhud.com

2 thoughts on “Ironi Kematian Gaddafi

  1. amitokugawa

    ternyata gitu ya kronologi nya (maklum jarang liat berita)
    ironis juga ya..semoga tidak terulang lagi dan kita bisa mengambil pelajaran dari peristiwa ini

    *ga bisa komen soal penganiayaannya…sadis banget soalnya*

    Like

    • syandrez

      begitulah mi.. bahkan td pagi an sempat dengar berita kalau mayat gaddafi sengaja belum dikuburkan bersama jenazah anaknya, trus mereka ditempatkan di suatu ruangan supaya org2 bisa meliat jenazahnya t langsung, padahal baunya sudah membusuk.. knp tidak lgsung diselenggarakan saja y? bukankah hukumnya wajib menyelenggarakan sesegera mungkin? kalau bgini bukankah sama saja org2 libya itu dengan gaddafi yg katanya semena2 itu? mereka benci kedzalimannya atau orangnya sih? wallahu’alam..

      smg bisa jd pembelajaran.

      Like

Give a comment