Ketika Malas Menghampiri

“Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaan itu…,” (QS. At-Taubah (9): 105)

 “Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.” (QS. Al-Insyirah (94): 7-8)

Saat melihat buku-buku berserak, pikiran menjadi stagnan. Ingin lepas sejenak, kembali menghela napas. Huft.. Astaghfirullah. Begitu seringnya diri ini mengeluh, bahkan untuk hal-hal yang seharusnya tak perlu dikeluhkan. Bukankah Allah akan melihat pekerjaan kita? Bukankah Allah ingin pekerjaan itu kita kerjakan dengan sungguh-sungguh? “Hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.” Hanya. Camkan itu.

“Kerjakanlah dengan sungguh-sungguh!” apakah mesti diteriakkan di dekat telinga? Astaghfirullahaladzim..

Dasar Malas!

Kadang tak mengapa kita meneriaki diri yang terlalu santai ini. Ya. ckck. Walaupun sebenarnya, malas itu ada manfaatnya. hhe. Kadang dengan malas kita kembali termotivasi untuk bergerak. Entahlah, hha. #ajaran sesat. Namun jelas akan menjadi penyakit jika dibiarkan berlarut-larut. Wallahu’alam.

Baiklah, cukuplah bermalas-malasan. Cukuplah tutup hari dengan istighfar, bersyukur alhamdulillah atas segala yang telah kita dapatkan, dan bersungguh-sungguh untuk hari esok dengan bismillah. Insya Allah, setiap hari berharap untuk progres yang lebih baik.

Give a comment