Selamat Jalan Presiden SBY, Selamat Datang Presiden Jokowi

Waktu itu saya masih kelas dua Tsanawiyah, dan kala itulah Presiden SBY dilantik menjadi Presiden. Anak kecil jelang remaja seperti saya mungkin tak begitu paham kala itu, siapa itu Pak SBY. Saya hanya sesekali melihat wajahnya ketika di televisi, sesosok bapak yang berbadan tegap, tinggi, berdegap, gagah dan tampan. Tutur katanya sopan sekali, jarang terlihat marah, selalu terlihat tegar dan sabar. Saya masih ingat juga ketika tak berapa bulan setelah pelantikan itu beliau diuji dengan Bencana Gempa dan Tsunami di Aceh. Kebetulan saya pembaca majalah dinding yang boleh dikatakan ‘cukup setia’ ketika itu, berita bencana itu memang sangat populer sehingga anak kecil seperti saya pun sempat menaruh perhatian.

Presiden SBY setelah dilantik tahun 2004

Sekarang, alhamdulillah saya telah menjadi seorang sarjana, dan tengah menyelesaikan pendidikan saya untuk mengambil gelar dokter. Presiden masa kecil saya itu pun telah lepas jabatan. Tidak terasa, sepuluh tahun sudah beliau menjadi Presiden. Melihat SBY yang sekarang jika dibanding yang dulu, ya, saya pikir masih cukup gagah untuk seusia beliau, dan tak dapat dipungkiri beliau sudah tua dan mulai lanjut usia. Meski demikian, beliau tetap tegap berdegap, gagah dan berwibawa dan saya mulai kagum dengan sosok beliau.


Memang banyak yang berpendapat miring tentang beliau, katakanlah terlalu lunak, kurang tegas, terlalu hati-hati, dan lamban mengambil keputusan. Namun alhamdulillah, dengan kekurangan itu saya masih bisa bersekolah dan kuliah di jurusan yang saya impikan, ibu dan ayah saya tak mesti berhutang lagi kesana-kemari membiayai kami makan, sepeda unto kami telah menjelma menjadi mobil mengkilat, tas robek saya berganti dengan yang baru, dulu menonton tv menumpang di rumah tetangga sekarang berganti tv layar lebar, itu semua terjadi di zaman beliau. Alhamdulillah. Meski dengan segala kekurangan itu, saya tetap mengagumi sikap kesantunan, kesabaran dan ketegaran beliau. Sifat itu membuat beliau semakin berwibawa. Saya sangat bersyukur pernah melihat Presiden seperti beliau, setidaknya bisa mejadi tokoh teladan untuk cerita anak cucu saya kelak.


Sekarang tibalah saatnya beliau digantikan oleh pemimpin baru bernama Joko Widodo. Saya hanya ingin tahu seperti apa orang ini. Sempat salut dengan beliau ketika awal-awal terpilih menjadi Gubernur Jakarta, entah karena pemberitaan media yang terlalu “lebay”, atau memang orang ini berbeda. Beliau terlihat begitu sederhana. Saya hanya ingin melihat seseorang dari sisi positif, tidak ingin selalu dan selalu dari sisi negatif. Apalagi membersar-besarkan sisi negatif seseorang seperti yang sering terdengar di luar sana. Saya memang tidak memilih beliau, tapi saya tahu takdir Allah tak bisa diganggu gugat, dan pemimpin akan selalu lahir dan akan selalu menggambarkan seperti apa masyarakat yang sedang dipimpin. Saya percaya itu. Maka dari itu, saya masih bersyukur ketika masih ada yang ingin memperjuangkan kebaikan rakyat, dibalik semua keterbatasannya dan kekurangannya. Siapapun presidennya, maka wajiblah kita dukung selama masih mementingkan kepentingan rakyatnya. Iya kan ya? 🙂


Maka sekarang, saya akan melihat Presiden Jokowi meski dari jauh, karena saya sekarang bukan lagi seorang anak kecil jelang remaja. Maka izinkan saya melihat bapak membuktikan janji-janji dan impian bapak untuk negeri ini, sebelum saya benar-benar kecewa karena merasa dibohongi. Semoga bukan pencitraan yang kami telan, tapi sebuah teladan. Do’a kami selalu menyertai, semoga Allah swt memberkahi. 😀

Presiden Jokowi saat Pidato Pertama

2 thoughts on “Selamat Jalan Presiden SBY, Selamat Datang Presiden Jokowi

Give a comment