Rencana Kita dan Rencana Allah

Manusia memang bisa membuat rencana, berikhtiar semampu-mampunya, berdo’a setulus-tulusanya, bermimpi setinggi-tingginya. Kita memang hanya bisa berencana, namun tetap Allah yang memutuskan setelahnya. Maka, ketika hendak menetapkan suatu rencana, sadarilah bahwasanya di balik rencana justru ada rencana lain dari Allah yang lebih luar biasa. Bukan berarti kita pasrah dan berlepas diri dari ikhtiar, namun sebaliknya, bertawakal ketika segala sesuatu yang kita rencanakan sebenarnya terdapat Sang Maha Pembuat Rencana.

Maka, di saat sebuah rencana tak berjalan seperti yang diharapkan, itu bukan berarti berakhir. Justru ia adalah sebuah awal, dari rencana besar yang telah Allah persiapkan untuk umat-Nya. Asalkan kita yakin dengan kebenarannya, maka untuk apa begitu berharap akan memperoleh sesuatu yang kita impikan ketika kita telah menyadari bahwa dibalik rencana kita juga ada rencana Allah. Maka, tentulah Allah tak akan memberikan kita sesuatu melainkan yang terbaik untuk hamba-Nya. Insya Allah. 🙂

Lagi-lagi prinsip seperti itu kembali di uji setiap hari. Kita yang berpikir dan yakin dengan kebenarannya harus benar-benar diuji . Allah beri kita kesulitan, Allah timpakan kita kesusahan, Allah kasih jalan yang berlobang-lobang, hanya untuk meyakinkan diri kita sendiri bahwa iman hamba-Nya bukanlah sekedar wacana. Padahal ia tahu kita akan dapat melewatinya, karena ia telah berfirman, “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya”. (Al-Baqarah: 286). Maka ketika Ia pun “Yakin” dengan diri kita, maka kenapa masih saja kita justru “ragu” dengan kesanggupan kita sendiri? Maka di sanalah kita belajar optimis.

“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.  Sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. Alam Nasyroh: 5-6)

Optimis bukan berarti takabur, melainkan rasa penuh harap dengan kebenaran janji Allah. Sesungguhnya Allah hendak menguji kita hingga titik kritis keimanan, dan disanalah kita akan berakhir dengan meningkatnya iman, atau sebaliknya. Maka itulah mengapa kita harus mengembalikan segala urusan hanya kepada Allah, “Dan hanya kepada Allah hendaklah kamu bertawakkal, jika kamu benar-benar orang yang beriman” (QS. Al maidah : 23)

Wallahu’alambisshawwab. 🙂

4 thoughts on “Rencana Kita dan Rencana Allah

Give a comment